Pernah ngerasa postingan medsos udah bagus, tapi jangkauannya stuck? Hashtag adalah kuncinya.
Terkesan remeh, tapi hashtag bisa jadi senjata ampuh buat ningkatin reach dan bantu kembangkan bisnis, tapi kalau asal pilih, bisa sia-sia.
Di 2025, algoritma medsos seperti Instagram, TikTok, dan X makin cerdas, jadi nyusun hashtag harus strategis.
Yuk, simak trik jitu nyusun hashtag berikut, biar kontenmu bisa melejit tanpa ribet!
1. Pahami Cara Kerja Hashtag di 2025
Hashtag bukan cuma tagar biasa, tapi “pintu” buat kontenmu ditemukan audiens baru.
Algoritma medsos sekarang lebih nilai hashtag yang relevan dan spesifik ketimbang yang terlalu umum.
2. Kenali Tujuan Hashtag
Jangkauan: Tarik audiens baru, misalnya #MarketingTips untuk konten bisnis.
Engagement: Ajak interaksi, misalnya #TanyaUMKM untuk polling.
Branding: Perkuat identitas bisnis, misalnya #EcoFriendlyShop untuk toko ramah lingkungan.
Tentuin dulu tujuanmu biar hashtag nggak asal tempel.
3. Cek Tren Platform
Instagram: Maksimal 30 hashtag, tapi 9-11 yang relevan lebih efektif.
TikTok: 3-5 hashtag cukup, fokus ke yang trending tapi sesuai niche.
X: 1-2 hashtag spesifik biar masuk diskusi yang tepat.
Cari tahu di X dengan ketik hashtag tren 2025 atau cek tab Explore di Instagram untuk inspirasi.
4. Hindari Hashtag Latah
Jangan buru-buru pakai hashtag viral yang nggak nyambung sama kontenmu, kayak #Viral2025 untuk jualan kue. Ini bikin kontenmu tenggelam di lautan postingan.
Trik Awal: Mulai dengan riset 5 menit di Instagram Search untuk cek hashtag yang dipakai kompetitor di nichemu.
Campur Hashtag Berdasarkan Jenis dan Skala
Kombinasi hashtag yang tepat bikin kontenmu menjangkau audiens luas sekaligus target spesifik. Ini rumusnya:
1. Gunakan 3 Kategori Hashtag
Hashtag Populer (Broad): Volume besar (500k-1M+ postingan), misalnya #Entrepreneurship atau #SmallBusiness. Ini buat tarik audiens umum, tapi jangan kebanyakan (1-2 saja).
Hashtag Niche (Spesifik): Sesuai bisnis, misalnya #UMKMIndonesia atau #SkincareLokal untuk jualan skincare. Ini target audiens yang lebih relevan (3-5 hashtag).
Hashtag Komunitas/Lokal: Dekatkan dengan audiens lokal, seperti #BandungKuliner atau #JakartaStartup (2-3 hashtag).
Contoh untuk bisnis kue: #Foodie (populer), #KueHomemade (niche), #KueJakarta (lokal).
2. Pilih Hashtag dengan Volume Ideal
Cari hashtag dengan 10k-500k postingan biar nggak terlalu kompetitif, tapi masih punya audiens aktif.
Cara cek: Ketik hashtag di Instagram Search, lihat jumlah postingan. Kalau #Marketing (10M+) terlalu ramai, coba #MarketingPemula (50k).
TikTok: Cek “Discover” untuk hashtag dengan view 1M-10M, misalnya #TipsBisnis.
3. Sisipkan Hashtag Branding
Buat hashtag khusus bisnismu, misalnya #TokoKueMami atau #EcoByLara. Gunakan di setiap postingan biar audiens inget brandmu dan gampang cari kontenmu.
Contoh: Starbucks pakai #StarbucksMoments untuk branding.
Trik Jitu: Simpan 2-3 set hashtag di notes HP (misalnya untuk promo, edukasi, atau lifestyle) biar tinggal copy-paste.
Optimalkan Penempatan dan Variasi
Cara dan tempat kamu taruh hashtag juga pengaruhi performa. Jangan sampai hashtag malah ganggu estetika konten.
1. Letakkan Hashtag dengan Rapi
Instagram: Taruh di akhir caption atau di kolom komentar pertama biar nggak ganggu audiens yang baca caption. Pisahkan dengan titik atau spasi biar rapi.
Contoh:
Caption keren di sini.
.
.
#KueHomemade #UMKMIndonesia
TikTok: Campur di caption, tapi pastikan nggak lebih dari 5 biar fokus ke konten.
X: Taruh di tengah atau akhir tweet, maksimal 2 biar nggak kelihatan spammy.
2. Variasi Hashtag Tiap Postingan
Jangan pakai hashtag sama persis setiap post, karena algoritma bisa anggap spam. Ganti 30-50% hashtag tiap kali posting.
Contoh: Post 1 pakai #SkincareLokal, #PerawatanWajah; Post 2 ganti ke #SkincareAlami, #BeautyTips.
3. Manfaatkan Hashtag Musiman
Tambah hashtag yang relevan sama momen, kayak #Lebaran2025 atau #Harbolnas2025, tapi pastikan sesuai konten. Ini boost reach pas event besar.
Trik Hemat Waktu: Pakai tools kayak Later atau Flick untuk riset dan simpan hashtag otomatis.
Pantau dan Evaluasi Performa Hashtag
Hashtag nggak cuma dipilih, tapi juga dievaluasi biar tahu mana yang beneran ngefek.
1. Cek Insights Medsos
Instagram: Buka Insights, lihat berapa reach dari hashtag. Di bawah Accounts Reached. Kalau hashtag #UMKM bawa 50% reach, pertahankan.
TikTok: Cek Analytics, lihat hashtag mana yang bawa view terbanyak.
X: Perhatikan impressions di tweet dengan hashtag tertentu.
2. Eksperimen dan Catat
Coba 2 set hashtag berbeda untuk konten serupa. Misalnya, Set A: #BisnisOnline, #TipsUMKM; Set B: #UsahaKecil, #MarketingPemula.
Catat di Google Keep: Set A = 300 views, Set B = 500 views. Fokus ke set yang lebih oke.
3. Update Hashtag Rutin
Tiap 1-2 bulan, riset ulang hashtag karena tren berubah. Cari di X dengan keyword hashtag bisnis 2025 atau cek kompetitor yang reach-nya tinggi.
Tips Tambahan untuk Maksimalkan Hashtag
- Riset Kompetitor: Cek 3-5 akun bisnis sejenis di Instagram atau TikTok, catat hashtag yang mereka pakai, dan adaptasi yang relevan.
- Gunakan Bahasa Lokal: Hashtag kayak #JualanOnline atau #KulinerJogja tarik audiens Indonesia lebih cepat.
- Jangan Overload: Pakai maksimal 10-15 hashtag di Instagram, 3-5 di TikTok, biar nggak kelihatan desperate.
- Kombinasikan dengan Konten Kualitas: Hashtag cuma alat; pastikan foto, video, atau captionmu menarik biar audiens betah.
- Cari Inspirasi di X: Ketik hashtag untuk UMKM atau tips hashtag 2025 di X untuk ide dari kreator lain.
Kenapa Hashtag Penting di 2025?
- Boost Reach: Hashtag bikin kontenmu muncul di halaman Explore atau Discover, tarik audiens baru.
- Target Spesifik: Hashtag niche bantu capai pelanggan potensial, misalnya #KueVegan untuk audiens vegan.
- Hemat Budget: Strategi gratis yang cocok buat bisnis kecil dibandingkan iklan berbayar.
Di 2025, hashtag yang strategis adalah kunci buat bikin kontenmu dilihat lebih banyak orang tanpa perlu effort berlebihan.
Mulai sekarang, coba riset 5 hashtag niche untuk postingan berikutnya, dan pantau reach-nya.
Hashtag apa yang udah kamu coba?