Tips Mengatasi Latah Teknologi untuk Belajar Marketing dan Kembangkan Bisnis

 

Tips Mengatasi Latah Teknologi untuk Belajar Marketing dan Kembangkan Bisnis

Pernah nggak ngerasa latah teknologi, di mana kamu buru-buru ikut tren teknologi baru buat marketing bisnis, tapi malah bingung dan nggak efektif? 

Misalnya, ikut-ikutan bikin konten AI atau pakai tools canggih tanpa paham cara kerjanya? 

Latah teknologi itu tidak salah, asal tau trik belajar dan optimasinya karena ngga semua produk teknologi cocok untuk kembangjan bisnis.

Berikut adalah trik jitu buat pemula biar tetap fokus belajar marketing dan kembangkan bisnis tanpa terjebak tren teknologi yang nggak perlu.

Pahami Dulu Kebutuhan Bisnismu

Latah teknologi sering muncul karena FOMO (fear of missing out) sama tren baru. Padahal, nggak semua teknologi cocok buat bisnismu.

Untuk tau apakah trend itu cocok sama bisnis kamu atau nggak, kuncinya adalah pahami kebutuhan bisnismu.

1. Tanya Diri Sendiri: Apa Masalahnya?

Identifikasi apa yang bikin marketingmu stuck. Butuh lebih banyak pelanggan? Konten kurang menarik? Atau bingung ngatur waktu?

Misalnya, kalau masalahnya cuma kurang konsisten posting di Instagram, kamu nggak perlu buru-buru pakai AI untuk bikin konten.

Cukup pakai fitur “Schedule” bawaan Instagram saja.

2. Fokus ke Solusi Simpel

Pilih teknologi yang langsung ngebantu masalahmu. Contoh:  

Kalau susah bikin desain, pakai Canva, gratis, gampang dipelajari.  

Kalau lupa posting, gunakan Later atau Buffer buat jadwal otomatis.

Jangan latah coba tools kompleks kayak software CRM kalau bisnismu masih skala kecil.

3. Cek Kapasitas

Tanyain ke diri sendiri, "Punya waktu dan budget buat pelajarin teknologi ini nggak?” 

Kalau cuma punya 2 jam seminggu buat marketing, mending fokus ke tools yang user-friendly daripada yang butuh training berbulan-bulan.

Mindset ini bantu kamu nggak asal lompat ke teknologi baru cuma karena “katanya lagi tren”.

4. Pelajari Teknologi Secara Bertahap

Latah teknologi sering bikin pemula overwhelmed karena langsung coba semua sekaligus. Cara mengatasinya adalah belajar sedikit demi sedikit.

5. Pilih Satu Teknologi Dulu

Tentuin satu tools atau platform yang paling relevan. Misalnya, kalau target pelangganmu ada di Instagram, fokus pelajari fitur Instagram  baik Stories, Reels atau Insights, sebelum loncat ke TikTok atau X.

Contoh: Luangin 30 menit buat nonton tutorial YouTube tentang “Cara Pakai Instagram Insights” biar paham mana konten yang laku.

6. Manfaatkan Sumber Gratis

Banyak sumber belajar gratis di 2025:  

Cari “tips Canva untuk pemula” di X, ada banyak akun yang sharing tutorial singkat.  

Kamu juga bisa nonton video pendek di YouTube tentang tools yang mau kamu coba.  

Join grup komunitas UMKM di WhatsApp atau Telegram buat tanya-tanya.

Lewat ketiga cara ini, kamu nggak perlu kursus mahal buat ngerti teknologi dasar.

7. Praktik Kecil-Kecilan

Jangan cuma teori. Misalnya, kalau mau coba Canva, buat 1 desain simpel poster promo dan posting di medsos. 

Lihat responsnya. Kalau oke, lanjut pelajari fitur lain. Kalau nggak, cari tahu apa yang kurang.

Belajar bertahap bikin kamu nggak panik dan lebih percaya diri pakai teknologi.

Batasi Paparan Tren Teknologi

Di 2025, distraksi teknologi makin banyak, iklan tools baru, influencer promosi software, sampe tren AI di mana-mana. 

Kalau nggak dikontrol, kamu bisa latah terus. Ini triknya:

1. Kurangi Scroll yang Nggak Penting

Batasi waktu buka medsos buat lihat tren teknologi. Kasih slot waktu, misalnya 15 menit pagi buat cek update marketing di X atau LinkedIn.

Pakai app kayak Forest biar nggak kebablasan scroll iklan tools canggih yang sebenarnya nggak kamu butuhin.

2. Filter Informasi

Follow akun yang kasih info relevan buat bisnismu, misalnya akun lokal tentang UMKM atau marketing simpel. 

Unfollow akun yang bikin FOMO dengan flexing teknologi mahal.

Contoh: Kalau jualan makanan, follow akun yang share tips foto produk pake HP, bukan akun yang promosi drone buat video cinematic.

3. Tunda Adopsi Teknologi Baru

Lihat teknologi baru? Jangan langsung coba. Catat dulu, tunggu 1-2 minggu, dan cek apakah masih relevan buat bisnismu.

Misalnya, kalau ada AI baru buat bikin caption, tanya: “Emang captionku sekarang kurang bagus?” Kalau udah oke, skip dulu.

Trik ini bantu kamu tetap fokus tanpa tergoda tiap ada teknologi baru.

Evaluasi dan Kembali ke Dasar

Latah teknologi bikin kamu lupa esensi marketing: kenali pelanggan dan kasih value. Makanya, rutin evaluasi biar nggak kebablasan.

1. Cek Performa Marketing

Tiap bulan, lihat apa teknologi yang kamu pakai beneran ngebantu. Contoh:  

Pakai Canva bikin desain, apakah interaksi di Instagram naik?  

Pakai jadwal otomatis, apakah hemat waktu?

Kalau nggak ada impact, pertimbangkan ganti atau balik ke cara manual yang lebih efektif.

2. Prioritaskan Interaksi Manusiawi

Teknologi cuma alat, tapi pelanggan suka pendekatan personal. Misalnya, daripada cuma spam promo pake chatbot, coba balas DM pelanggan dengan sapaan ramah atau kasih bonus kecil.

Contoh: “Makasih ya udah order, ini bonus stiker lucu!” Ini sering lebih ngena ketimbang teknologi canggih.

3. Rayain Progres Kecil

Berhasil bikin 3 postingan pake Canva? Atau naik 10 follower gara-gara konsisten? Rayain! 

Ini bantu kamu terhindar dari latah teknologi demi ngejar hasil instan.

4. Nikmati Proses Tanpa Tekanan

Mengatasi latah teknologi artinya nikmati proses belajar marketing tanpa buru-buru ikut tren. 

Di 2025, teknologi memang bikin marketing lebih gampang, tapi nggak harus semua dipakai. 

Dengan trik ini, kamu bisa:  

  • Pilih teknologi yang sesuai kebutuhan bisnis. 
  • Belajar perlahan tanpa overwhelm.  
  • Tetap fokus ke pelanggan, bukan cuma alat.

Yuk, mulai dari langkah kecil, seperti coba satu tools simpel minggu ini, dan lihat bisnismu berkembang!

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال